Tak perlu dikatakan lagi, kita hidup di masa di mana kita lebih terhubung dari sebelumnya. Coba pikirkan: dengan satu sentuhan tombol, kita dapat mengirim pesan teks, email, atau menelepon siapa pun di seluruh dunia. Namun, terlepas dari semua koneksi ini, rasanya kita kehilangan satu hal yang paling penting—koneksi antarmanusia.
Artikel ini tidak difokuskan pada penjangkauan dingin. Namun pertemuan tatap muka, bahkan dengan tim Anda, juga penting. Namun, masalah hubungan antarmanusia semakin berkembang, terutama karena munculnya AI.
Hal ini saja membuat komunikasi lebih cepat tetapi kurang personal. Sekarang, kembali ke penjangkauan dingin, baik B2B atau B2C, Anda harus ingat bahwa Anda sering menjangkau orang yang sama sekali tidak dikenal dan sentuhan personal lebih penting dari sebelumnya. Teknologi mungkin dapat menyampaikan pesan, tetapi elemen manusialah yang benar-benar membangun hubungan dan kepercayaan.
Orang-orang Mendambakan Emosi, Bukan Sekadar Informasi
Intinya, penjangkauan adalah tentang menghubungkan dengan orang lain, bukan sekadar menyampaikan informasi. Jadi, tidak masalah bagaimana Anda melakukannya, apakah Anda mengirim email, menelepon, atau bahkan mencoba pesan instan. Ini bukan hanya tentang apa yang Anda katakan—tetapi bagaimana Anda membuat orang lain merasa.
Coba bayangkan seperti ini: tidak peduli seberapa canggihnya AI, ia tidak dapat meniru emosi manusia yang sebenarnya seperti empati atau pengertian. Tentu, ia akan sampai pada titik di mana ia akan terdengar seperti manusia, tetapi pada dasarnya hanya itu yang dapat dilakukannya. Ketika orang menerima pesan penjangkauan dingin yang terasa datar atau robotik, mereka cenderung mengabaikannya. Di sisi lain, ketika sebuah pesan beresonansi pada tingkat personal, mereka cenderung lebih terlibat.
Hubungan emosional itu adalah kunci untuk mengubah prospek yang dingin menjadi prospek yang hangat. AI mungkin dapat menghasilkan pesan, tetapi hanya manusia yang dapat menyampaikannya dengan nada dan empati yang tepat.
AI Tidak Dapat Menggantikan Pemecahan Masalah Manusia
Kredit gambar
Baiklah, jadi penjangkauan bukan hanya tentang menyampaikan pesan. Ini tentang memahami masalah seseorang dan menawarkan solusi. AI dapat membantu mengumpulkan data, mengidentifikasi tren, atau bahkan menyusun komunikasi awal, tetapi dalam hal memecahkan masalah manusia yang nyata, tidak ada yang mengalahkan interaksi manusia. Ini pada dasarnya kembali ke hal di atas; Anda perlu mengetahui titik-titik masalah, seperti, Anda perlu memahami dan memahami sepenuhnya.
Ketika kamu prospek SMS dingin atau bahkan menelepon (yang lebih baik), misalnya, AI tidak dapat menyelami percakapan yang bermakna tentang tantangan unik mereka atau membantu memecahkan masalah yang tidak terduga. Di sisi lain, manusia dapat mendengarkan, beradaptasi, dan memberikan solusi yang disesuaikan saat itu juga.
Kemampuan ini bahkan lebih kuat ketika manusia lain telah menghadapi hal serupa. Secara keseluruhan, tingkat penyelesaian masalah seperti itu adalah sesuatu yang tidak dapat ditiru oleh AI. Tentu saja, AI dapat memberikan rekomendasi berdasarkan data, tetapi hanya manusia yang benar-benar dapat menggali lebih dalam dan memahami inti dari apa yang dibutuhkan seseorang.
Membangun Kepercayaan Memerlukan Lebih dari Sekadar Otomatisasi
Kepercayaan adalah segalanya dalam penjangkauan dingin. Ini bukan tentang menjangkau banyak orang! Coba pikirkan—ketika seseorang yang tidak Anda kenal menghubungi Anda, kewaspadaan Anda langsung meningkat. Respons alami adalah, “Apa masalahnya?” Di situlah hubungan manusia berperan. Jadi secara teknis, ya, AI atau manusia, Anda akan selalu waspada. Tidak ada seorang pun yang suka dijual.
Namun, setidaknya pesan yang terasa asli, disesuaikan, dan bijaksana dapat membantu menembus dinding skeptisisme tersebut. Tentu, AI dapat membantu mengirim pesan dengan cepat (yang sering kali menjadi tujuannya), tetapi tidak dapat membangun kepercayaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Hal-hal kecil—sentuhan yang dipersonalisasi, pertanyaan yang bijaksana, atau tindak lanjut yang tepat—yang menunjukkan kepada penerima bahwa Anda tidak sekadar mengirim spam kepada mereka.
Manusia Bisa Membaca Keadaan—AI Tidak Bisa
Jadi, ini sebenarnya sesuatu yang sering diabaikan, tetapi area lain di mana manusia memiliki keunggulan yang jelas atas AI adalah kemampuan membaca situasi. Anda perlu mengingat bahwa penjangkauan dingin tidak cocok untuk semua orang. Anda harus dapat menyesuaikan pesan Anda berdasarkan siapa yang Anda ajak bicara dan bagaimana mereka menanggapinya. Apakah mereka tertarik? Apakah mereka ragu-ragu? Apakah mereka benar-benar kesal? Ini adalah nuansa yang hanya dapat dipahami oleh manusia.
Personalisasi Tetap Penting, Bahkan dalam Otomasi
Dalam kesibukan mengotomatiskan segalanya, kita mudah lupa betapa orang menghargai sentuhan pribadi. Tentu, AI dapat membantu Anda mengirim ratusan email sekaligus, tetapi jika semuanya terdengar seperti ditulis oleh bot, email tersebut kemungkinan akan langsung dibuang ke tempat sampah. Kita semakin menginginkan koneksi manusia, dan AI bahkan belum ada selama itu!